Transyogi-online.com, Jakarta, Rencana Manajemen Merpati Nusantara Airlines menarik
wisatawan dari negara negara Asia ke berbagai obyek wisata Indonesia
Timur bukan isapan Jempol.
Rencana tersebut dibuktikan dengan merekrut para pramugari (flight
attendant) berwajah cantik, berusia muda dan berpendidikan master atau
strata dua dari Jepang dan Korea Selatan.
Selain siap melayani para masyarakat Indonesia yang menjadi penumpang
Merpati, para pramugari itu juga siap menarik pelaku bisnis dan
wisatawan asal negaranya masing-masing untuk menggunakan Merpati
sekaligus mengunjungi obyek obyek wisata Nusantara.
Herry Saptanto, Vice Presiden Corporate Secretary, mengatakan
perseroan ingin menarik wisatawan asal Korea Selatan dan Jepang untuk
mengunjungi obyek obyek wisata di daerah Indonesia Timur, lebih banyak
lagi. Selama ini wisatawan dua negara tersebut lebih banyak berkunjung
ke Bali dan Jakarta. Tapi, nanti Merpati akan ajak mengunjungi obyek
wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Pulau Komodo, Nusa Tenggara
Timur, Raja Ampat di Papua atau Wakatobi dan pulau Selayar di Sulawesi
lebih sering lagi. "Untuk itulah kami merekrut para pramugari asal Korea Selatan dan
Jepang. Jika banyak pramugari asal Korea Selatan dan Jepang, bukan tidak
mustahil warga Jepang dan Korea itu selain menggunakan Merpati juga
mengunjungi obyek wisata yang dilalui Merpati,” jelasnya.
.
Dijelaskan Herry, pramugari asal Korea Selatan dan Jepang, tersebut
akan menjadi salah satu duta sekaligus jembatan Merpati dan
daerah-daerah wisata Indonesia Timur dengan kalangan pelaku pariwisata
dan biro perjalanan serta dari komunitas masyarakat Korea Selatan dan
Jepang baik yang ada di Indonesia, maupun yang ada di negara negara Asia
Tenggara.
Nantinya, para pramugari itu dapat menjelaskan sekaligus mempromosikan keindahan berbagai obyek wisata Indonesia keluar negeri. Saat ini Pramugari asal Korea dan Jepang yang sudah siap melayani
para penumpang Merpati terdiri dari 15 orang. Mereka direkrut langsung
dari negaranya masing masing melalui jasa perekrutan tenaga profesional.
Setelah melalui proses perekrutan yang ketat, para pramugari yang
terpilih tersebut mengikuti ground training atau training di darat
selama 4 bulan. Setelah lulus mereka diharuskan mengikuti training di udara selama 2
(dua) bulan. Setelah lulus, mereka diharuskan mengikuti pengujian
kecakapan dan ketrampilan sebagai pramugari di udara oleh Direktorat
Keselatamatan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian
Perhubungan selama satu bulan.
Menurut Herry, untuk tahap awal, para pramugari asal Korea Selatan
dan Jepang itu akan ditempatkan di pesawat MA – 60 yang melayani rute
penerbangan Denpasar- Mataram, Denpasar-Kupang dan Daerah daerah
lainnya. Salah seorang pramugari asal Korea Selatan, Park Suk Jung yang akrab
dipanggil Elly mengaku bangga bisa lolos seleksi dan terpilih menjadi
pramugari asing pertama di Merpati.
Wanita muda asal Dae-Gu lulusan program studi International Trade
(Perdagangan International), Kyung Il University ini sebelum bergabung
dengan Merpati berprofesi sebagai guru bahasa Inggris di salah satu SMP
yang ada di Dae Gu. Sebelum menjadi guru, Elly mengaku pernah mempraktekkan ilmu yang
didapat di bangku kuliah dengan bekerja di berbagai perusahaan multi
nasional yang ada di Brisbane Australia. Namun pekerjaan itu tidak
membuat dirinya nyaman. (silaen/transyogi)